Minggu, Oktober 26, 2008

PKS: Nominator Capres Itu Strategi!

Djibril Muhammad
Tifatul Sembiring
(Inilah.com/Abdul Rauf)

INILAH.COM, Jakarta - PKS mengumumkan 8 nominator capres dan cawapres. Pengumuman ini sebagai strategi untuk menyiasati sempitnya waktu sosialisasi capres menghadapi Pilpres.

"Kalau diumumkan sesudah pemilu legislatif waktunya sangat sedikit, pemilihan legislatif mungkin hasilnya awal Mei, sedangkan awal Juli sudah Pilpres."

Hal itu dikatakan Presiden PKS Tifatul Sembiring di sela-sela acara Musyawarah Majelis Syura PKS ke-10 di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (26/10).

"Jadi kalau kita umumkan April dari Mei sudah dua bulan jadi sosialisasinya sangat sempit," tukas Tifatul.

Menurutnya, PKS mengumumkan 8 nominatornya sekarang agar mereka dikenal oleh masyarakat. Harapannya, bila PKS mendapatkan 20% perolehan suara di Pemilu legislatif maka salah satu capres akan dipilih.

Meski demikian, PKS tetap tidak menutup peluang koalisi dengan parpol lain. Namun tetap akan mempertimbangkan bentuk parpol dan format koalisi yang akan dibangun.

"Jadi kesesuaian bentuk pembangunan Indonesia itu seperti apa. Kita pasti berkoalisi tapi calon dari kita. Koalisi baru kita lihat berapa kursi dan perolehan suara partai yang diajak koalisi," jelasnya.

Ketika ditanya 8 nominator capres cawapres yang diusung PKS memiliki popularitas yang rendah, Tifatul menampiknya. Menurutnya, 8 nominator yang diusung PKS sudah cukup populer. Apalagi, kata dia, Hidayat Nurwahid yang dalam beberapa survei menjadi cawapres tertinggi dari PKS yakni sekitar 26,9% dan itu realita.

"Paling tidak publik dan partai akan menilai ke delapan nominator. Kemudian akan kami rekam mana yang lebih layak dengan pencalonan ini. Paling tidak masyarakat punya hope" tegasnya.[nng/L4]

Tidak ada komentar: