Jumat, Oktober 24, 2008

Dewan Syuro Tentukan Koalisi PKS

INILAH.COM, Pontianak - Sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk berkoalisi dalam mengusung calon presiden di Pemilu 2009 akan ditentukan dalam Sidang Majelis Syuro PKS di Jakarta, 24-26 Oktober 2008.

"Yang akan dibahas di Majelis Syuro di antaranya tentang menyikapi masalah perkoalisian ke depan," kata anggota Majelis Syuro DPP PKS, Hidayat Nur Wahid di Pontianak, Kamis (23/10).

Menurut Hidayat Nur Wahid, koalisi tidak dapat dihindari karena hampir tidak mungkin ada partai politik yang 'single majority' di Pemilu 2009.

"Partai harus berkoalisi untuk mengusung Presiden di 2009," katanya. "Sedangkan untuk PKS, koalisi tidak akan 'terlalu lebar' dan 'terlalu pelangi. Tetapi menggambarkan tentang adanya kebersamaan antara partai nasionalis agama dan nasionalis sekuler," katanya.

Kebersamaan diperlukan untuk menghadirkan Indonesia yang semakin kokoh dan kuat serta berdemokrasi.

Ia menambahkan, koalisi partai politik bukan hal yang baru untuk PKS. "PKS adalah komunitas politik yang biasa berkoalisi. Ada dengan PDIP, Golkar, PAN, ada juga dengan PPP dan Partai Demokrat," kata Hidayat Nur Wahid.

PKS, lanjutnya, bahkan siap mengajak partai politik lain untuk berkoalisi kalau suara pada Pemilu 2009 mencapai 20 persen lebih. "Siapa yang akan diajak, tunggu Majelis Syuro dan Pemilu 2009," kata mantan Presiden PKS ini.

Mengenai munculnya wacana kalau ia akan berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri atau calon presiden lainnya di Pemilu Presiden 2009, Hidayat Nur Wahid mengatakan hal itu tidak dilarang dalam berdemokrasi.

"Yang mewacanakan itu jelas bukan dari PKS, tetapi dari tokoh PDIP dan sebagian lain," kata dia. Ia juga menegaskan bahwa keputusan-keputusan seperti itu bukan dari luar PKS atau individual pengurus, melainkan oleh Majelis Syuro. [*/P1]

Tidak ada komentar: