Rabu, Desember 17, 2008

PKS Bantu Korban Aksi Pembakaran

INILAH.COM, Depok - Dewan Pimpinan Daerah PKS Kota Depok memberikan bantuan kepada para korban yang rumahnya menjadi sasaran pembakaran orang tak dikenal. Bantuan ini diberikan sebagai wujud solidaritas dan keprihatinan pengurus PKS atas nasib korban.

"Kami memberikan bantuan uang tunai kepada para korban," kata Ketua DPD PKS Kota Depok Mujtahid Rahman Yadi, di Depok, Rabu (17/12) petang.

Pengurus PKS Depok langsung memberikan bantuan uang tunai kepada keenam korban pembakaran, khususnya terhadap mantan ketua DPR atau ranting PKS kelurahan Kemiri Muka, Agus Purwanto, yang rumahnya paling parah mengalami kerusakan.

Menurut Yadi bantuan tersebut merupakan wujud simpatik dan keprihatinan yang dialami para simpatisan dan kader atas kasus pembakaran oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Ia mengatakan, untuk meringankan beban penderitaan para simpatisan dan kader, para kader PKS Depok akan melakukan aksi gotong royong pada Minggu (21/12). "Para kader akan memperbaiki kerusakan yang dialami seperti mengecat kembali tembok dan memperbaiki kerusakan listrik," katanya.

Kantor DPD PKS Kota Depok di Jalan Beringin, Margonda Raya dan enam rumah anggota dan simpatisan PKS, di Jalan Ciliwung, Margonda Raya, Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat dibakar oleh orang yang tidak dikenal.

Seperti diberitakan, Kantor DPD PKS Kota Depok dibakar pada Sabtu (13/12) sekitar pukul 10.00 WIB. Akibat terbakarnya kantor tersebut sebanyak 150 buah atribut parpol berupa bendera musnah, dan kusen ruangan, dinding ruang rapat PKS, serta alat pendingin ruangan rusak terbakar.

Aksi pembakaran tersebut terjadi kembali pada Senin (15/12) pukul 04.00 WIB, di Jalan Ciliwung. Tempat pertama adalah dua warung kelontong milik simpatisan PKS, milik Arjun Nasution dan Didi.

Selanjutnya adalah rumah mantan Ketua Dewan Pimpinan Ranting (DPRA) Kemiri Muka, PKS Kota Depok, Agus Purwanto dan rumah mantan anggota DPR-RI tahun 1999-2004, Abdul Rokib juga tidak lepas dari aksi tersebut.

Rumah lainnya yang dibakar adalah rumah milik dua kader PKS yang tidak jauh dari rumah Ketua DPD PKS Kota Depok tersebut. Aksi pembakaran tersebut dilakukan secara bersamaan pada subuh.

Lebih lanjut Yadi mengatakan setelah kejadian tersebut banyak kader dan pengurus partai yang menanyakan kronologis kejadian. "Saya memberikan penjelasan secara rinci kepada para kader PKS dari daerah lain," katanya.

Dikatakannya para pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Jawa Barat dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS juga banyak menanyakan kejadian tersebut. "Saya sudah kirimkan laporan kronologis kepada DPW dan DPP PKS, termasuk analisa-analisa kejadian," ungkapnya.

Yadi juga mengimbau para kader dan simpatisan untuk bersikap sabar dan tetap tenang menghadapi kasus tersebut. "Jangan sampai kita terpancing dengan adanya kasus tersebut, sehingga bisa memperkeruh suasana," katanya.

Untuk mengungkap kasus tersebut pihaknya masih memperdalam saksi-saksi yang melihat secara langsung kejadian tersebut, namun informasi yang diperoleh masih terlalu minim.

"Perlu mendapat informasi tambahan yang lebih lengkap agar kasus tersebut bisa terungkap," harapnya.

Aparat kepolisian Kota Depok mengamankan seorang wanita yang diduga melakukan pembakaran, dan memeriksanya secara intensif. namun wanita tersebut diduga tidak waras karena ketika ditanya jawabannya selalu tidak logis.

Yadi pun menyangsikan kasus pembakaran tersebut dilakukan orang yang tidak waras, karena tidak mungkin wanita tidak waras melakukan pembakaran di enam titik secara bersamaan. [*/P1]

Tidak ada komentar: